WANAKARYA 2025 HMP PGMI STAI Al-ANWAR TAMPILKAN RAGAM ACARA EDUKATIF DAN KREATIF

WANAKARYA 2025 HMP PGMI STAI Al-ANWAR TAMPILKAN RAGAM ACARA EDUKATIF DAN KREATIF


SARANG – HMP PGMI STAI Al-Anwar sukses gelar acara wanakarya 2025 selama empat hari berturut-turut mulai, Senin (5/5/2025) hingga Kamis, (8/5/2025) di auditorium gedung MZ. Acara ini menghadirkan beragam kegiatan edukatif, inspiratif dan kreatif seperti penampilan talkshow, lomba, dan pertunjukkan seni teater dari UKM teater Saroengan dan seni lukis dari Art Panca.

Hari pertama penampilan talkshow

Hari pertama diisi dengan talkshow inspiratif bertemakan Mengabdi dengan Aksi, Berkarya dengan Hati: Guru Berkualitas Generasi Cerdas yang dinarasumberi oleh Daimul Umam S,pd dan Zakiyatun Nisa S,pd. Dalam pemaparannya, Ishom Syirfi menekankan pentingnya kolaborasi antara teknologi dan pendidikan saat ini, “Di zaman ini setidaknya guru harus bisa mengkolaborasi antara teknologi dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan,”, Ujarnya.

Dalam talkshow tersebut narasumber utama, Daimul Umam S,Pd menekankan tantangan utama dalam mencetak guru berkualitas di Indonesia mencakup kesenjangan keterampilan, minimnya penguasaan metode pembelajaran modern, perubahan kurikulum yang cepat tanpa pelatihan memadai, ketimpangan akses di daerah tertinggal, serta rendahnya kemampuan integrasi teknologi dalam proses belajar mengajar "Guru saat ini menghadapi tantangan besar, mulai dari kesenjangan keterampilan, perubahan kurikulum yang cepat tanpa pelatihan, hingga keterbatasan akses dan penguasaan teknologi, terutama di daerah tertinggal," jelas Daimul Umam S,Pd salah satu narasumber.

Penampilan talkshow menuai komentar positif dari peserta, yang mengatakan bahwa materi talkshow sesuai dengan kondisi zaman sekarang “Materi yang diangkat relevan karena mencerminkan dari tema wanakarya,”, Ujar Jimi Wulandari, peserta talkshow. ketua panitia menyatakan penampilan talkshow ini bukan hanya untuk menambah wawasan “Saya berharap peserta selain dapet wawasan juga mengerti akan peran guru yang selain mengajar juga membentuk karakter,” Ujar Ismail, ketua panitia.

Hari Kedua, lomba debat, LKTI dan micro teaching.

Memasuki hari kedua, mahasiswa PGMI unjuk kebolehan melalui debat antar angkatan yang termasuk dalam bagian acara wanakarya 2025. Debat ini mnegusung 13 mosi seputar pendidikan dasar, yang dibahas dengan pikiran kritis dan argumen solutif. Partisipatif mereka terlihat dari berbagai argument yang didebatkan, walaupun persiapan mereka terbilang singkat. Salah satu peserta mengaku hanya sempat mempersiapkan diri selama tiga jam “Persiapannya agak kurang, karena kami baru sempat mengerjakannya malam sebelumnya,” Ujar Fina, peserta debat.


Debat ini juga mengalami tantangan tersendiri seperti yang dialami oleh Shopiana, ia mengatakan tantangan terbesar debat adalah mengatur omongan “Gimana biar bisa ngontrol omongan, terus nyusun kalimat supaya gampang dipahami,” Jelasnya. Meski begitu debat ini menjadi ajang untuk melatih public speaking dan menambah wawasan “Kita jadi belajar nyampaikan pendapat dan tahu berbagai sudut pandang,” jelas Iffat.

Menurut Bapak Aji Pangestu, M.Pd., selaku dosen juri debat, kualitas peserta tahun ini cukup bagus walau terdapat penurunan dibanding tahun lalu dalam hal menyampaikan argumen. "Secara keseluruhan, kualitas peserta tahun ini cukup bagus. Meskipun demikian, Tahun lalu banyak peserta mengikuti pelatihan, jadi mereka lebih terlatih dalam meyakinkan juri. Sementara tahun ini, pemahaman materi tetap baik, tapi penyampaiannya masih perlu ditingkatkan" jelasnya. Dalam menilai, beliau menekankan tiga aspek penting, meliputi isi, tata cara (manner), dan penggunaan bahasa.

Di hari yang sama, lomba karya tulis ilmiah turut menghiasi wanakarya 2025, salah satu peserta LKTI mengangkat tema perjuangan guru honorer yang menerpa daerah yang tertinggal, terdepan dan terluar. Dalam karyanya, Ia menggambarkan perjuangan guru honorer untuk mengajar meski rasa sulit menerpa dan pendapatan minim, “Saya menjelaskan bagaimana perjuangan mereka mengajar walau ditengah keterbatasan, tantangan dan pendapatan yang minim, guru tetap harus professional dalam mengajar,” Ujar Naila Khoirin, peserta lomba LKTI.

Sementara itu, Umar Khan, salah satu peserta lomba microteaching, mengaku asik saat tampil membawakan materi pelajaran IPA bertema ekosistem. Ia menyebut pengalaman itu sebagai hal yang menyenangkan sekaligus menantang. “Seru, karena asik membawakan pelajaran IPA judulnya tentang ekosistem,” ucapnya. Untuk mempersiapkan diri, Umar sudah mulai belajar dua hari sebelum tampil, dengan membuat RPP, menyusun materi, serta menentukan metode pembelajaran dan strategi manajemen kelas.

Umar juga berharap pengalaman dari lomba microteaching ini bisa menjadi bekal nyata saat dirinya nanti benar-benar terjun ke dunia pendidikan. “Harapan saya bisa menguasai untuk ke depannya ketika terjun langsung saat pembelajaran,” katanya. Ia menilai bahwa lomba seperti ini bukan hanya ajang unjuk kemampuan, tapi juga latihan mental untuk menjadi guru yang kreatif.

Hari ketiga, Lomba MTQ, pidacil dan pertunjukkan seni teater

Hari ketiga tidak kalah seru, wanakarya kembali diwarnai dengan lomba untuk anak kecil, seperti MTQ dan pidacil yang digelar dengan antusias, para pendamping anak-anak pun turut serta mendampingi ajang lomba tersebut.

Dalam menghadapi lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), para guru mengaku semakin semangat melatih karena peserta sudah memiliki latar belakang pendidikan agama yang kuat. "Anak sekolah sudah terdidik, itu jadi latar belakang sehingga guru makin semangat dalam melatih dan menguatkan mental," ujar Bu Sofiatun, guru MI Nurul Huda Kragan. Menurutnya, proses latihan berjalan dengan lancar karena anak-anak sudah terbiasa mengikuti kegiatan serupa di lingkungan sekolah.

Terkait rasa gugup yang biasa dialami peserta, Bu Sofiatun menyebut bahwa siswanya justru semakin percaya diri. "Anak saya sudah terbiasa dengan kompetisi MTQ, maka buat rasa gugup sih nggak, malah menambah jiwa kompetisinya," tambahnya. Ia melihat bahwa pengalaman yang dimiliki anak-anak memberikan dampak positif dalam membentuk mental kompetitif saat lomba.

Sementara itu, dalam ajang lomba pidato anak (pidacil), persiapan peserta juga terbilang matang. Bapak Jamil, pendamping MI Manhail Futuh, mengaku terbantu karena siswanya sudah pernah tampil di beberapa kegiatan sebelumnya. "Saya merasa untung karena sebelumnya sudah pernah tampil dalam wanakarya di STAI dan sudah pernah ikut di tingkat kota, jadi untuk persiapan saya serahkan kepada guru yang melatih," ungkapnya.

Meskipun masih mungkin merasakan gugup, Bapak Jamil melihat bahwa pengalaman membawa perubahan besar pada keberanian siswa. "Mungkin masih, tetapi karena lamanya pengalaman rasa gugup pun berkurang. Yang terpenting bagi saya, ketika anak saya sudah berani untuk maju berarti dia sudah menang," tuturnya.

Setelah dua perlombaan selesai, wanakarya kembali dihiasi dengan pertunjukkan seni teater, pertunjukkan ini memberi kesempatan bagi mahasiswa dalam melatih jiwa seni dan menambah rasa percaya diri. Penonton teater pun menyambut pertunjukkan ini dengan sambutan yang meriah.

Baca juga: UKM TEATER SAROENGAN GELAR PENTAS BERTAJUK “RUANG TUNGGU”

Hari keempat, penutupan wanakarya diiringi musik dan talent.

Acara puncak hari keempat ditutup dengan pertunjukkan dan pagelaran talent show dari penonton, para penampil tunjuk muka dengan berbagai penampilan. Perasaan senang begitu terasa di penutupan wanakarya 2025 ini. “saya merasa bahagia banget yak karena ikut berpartisipasi dalam penampilan acara ini terutama karena sorak dari penonton bikin makin rame,” ucap M Fadhillah, peserta talent.

Begitu juga dengan pameran seni lukis, para pengunjung merasa terpukau dengan lukisan dan pameran media pembelajaran “saya seneng banget dan wow karena lukisan seni nya bagus dan indah, juga media pembelajaran yang dibuat kaka juga bagus,” ujar Latifah salah satu pengunjung pameran.

Pertunjukan seni lukis dan media juga membuat kesan kebersamaan antara panitia HMP PGMI dan pemilik seni lukis Art Panca “Saya bisa mengambil rasa kebersamaan, perasaan kolektif dan membangun rasa satu sama lain sehingga tercipta keberasamaan antara HMP PGMI dan Art Panca,” ucap Maldini Raul, pemilik seni lukis

Tak hanya itu, penutupan wanakarya memberi kesan tersendiri bagi pengurus HMP PGMI periode sebelumnya, seperti Yunia Shofiatun Nisa, ia mengaku acara ini menarik dan bisa bernostalgia saat dirinya menjadi pengurus tahun lalu “Acaranya cukup menarik dan saya merasa senang karena bisa hadir serta bernostalgia, merasakan kembali suasana organisasi. Harapannya, tahun depan acara ini bisa lebih baik lagi dan terus ditingkatkan,” jelasnya.

Panitia mengungkapkan rasa syukur atas kesuksesan rangkaian acara. Meski menghadapi tantangan koordinasi dan teknis, mereka merasa puas karena seluruh kegiatan berjalan sesuai rencana dan mendapat sambutan antusias dari seluruh peserta.







Reporter: Rehan, Ishom, Acica dan Fitri.
UKM TEATER SAROENGAN GELAR PENTAS BERTAJUK “RUANG TUNGGU”

UKM TEATER SAROENGAN GELAR PENTAS BERTAJUK “RUANG TUNGGU”


SARANG - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Saroengan sukses menggelar pertunjukan teater bertajuk Ruang Tunggu pada Rabu (7/5/2025), sekitar pukul 14.30 WIB di Auditorium MZ. Pertunjukan ini mengangkat naskah berjudul Lakon Ruang Tunggu karya Selamet Nico, dan disambut antusias oleh para penonton, terutama kalangan mahasiswa dan pecinta seni pertunjukan.

Mengusung konsep pementasan realis, lakon Ruang Tunggu menyajikan dinamika kehidupan manusia yang saling bersinggungan dalam satu ruang dan waktu. Tema yang diangkat berkisar pada keresahan, penantian, dan perjumpaan-perjumpaan yang tak terduga semuanya dibungkus dalam dialog yang reflektif dan penuh makna.

Ketua UKM teater saroengan Anwari Amin, dirinya menjelaskan persiapan acara ini sudah direncanakan sejak lama pada desember 2024 untuk menampilkan pertunjukan yang memuaskan “Persiapan mulai dari Desember, latihan dari setelah diklat SAR (diklat teater), dan latihan intensif dimulai bulan Desember,” jelas Anwari.

Rasa sedikit gelisah pun ia ungkapkan karena menurutnya pentas ini bukanlah akhir, tapi awal dari proses kreatif yang harus terus dilanjutkan “Saya berpikir ini bukan akhir, namun awal dari proses kedua pembentukan skill di bagian devisi masing-masing, seperti keaktoran, produksi, ataupun artistik,” ungkapnya dengan penuh harap.

Pementasan Ruang Tunggu bukan hanya menjadi ajang ekspresi seni, tetapi juga wadah pengembangan diri bagi para anggota UKM Teater Saroengan. Dengan semangat kolektif dan kerja sama yang kuat, pertunjukan ini menjadi bukti bahwa proses panjang dan dedikasi mampu melahirkan karya teater yang bermakna dan menyentuh.


Reporter: Ishom Syirfi
Menjelang Ujian Akhir Semester, Organisasi HMPS STAI Al-Anwar Gelar Khataman dan Doa Bersama

Menjelang Ujian Akhir Semester, Organisasi HMPS STAI Al-Anwar Gelar Khataman dan Doa Bersama

 


Rembang – Acara Khataman Al-Quran dengan tema "Merajut Keilmuan, Menggapai Keberkahan Bersama Al-Quran" kembali digelar oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) di Sport Center STAI Al-Anwar pada Kamis, (26/12/2024) sekitar pukul 14.30. Kegiatan rutin ini diselenggarakan menjelang ujian. Beberapa tokoh penting turut diundang dalam acara tersebut, termasuk Kh Abdul Ghofur Maimoen, Nyai Haji Nadia Jirjis, Abdullah Mubarok Lc., MThi, dan Ust Nur As’ad. Diperkirakan semua mahasiswa program studi turut hadir dalam acara ini.

Acara dibuka dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran oleh Arwani Haidar, yang diikuti sambutan dari ketua panitia. Dalam sambutannya, ketua panitia menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran peserta dan meminta maaf jika terdapat kekurangan dalam penyelenggaraan acara. “khataman bersama itu adalah agenda tahunan untuk meneruskan apa yang sudah jadi tradisi tujuannya biar semua mahasiswa suka membaca al qur'an dan untuk menjalin silaturahmi antar prodi” kata Nasirudiin ketua acara khataman. Selanjutnya, dilanjutkan pembacaan istighasah oleh Yik Royyan Basyaiban, diikuti dengan khotmil Quran yang dibacakan kembali oleh Arwani Haidar dan doa tahlil yang dipimpin oleh Ust Nur Asad.

Acara ini diisi dengan mauidoh hasanah oleh Abdulullah Mubarok Lc., MThi dan Kh. Abdul Ghofur Maimoen. Dalam mauidoh hasanah, Abdulullah Mubarok Lc., MThi yang kerap disapa Gus Barok menekankan pentingnya memahami Al-Qur'an sebagai sumber ilmu yang tidak hanya sekadar hafalan. Ia menjelaskan bahwa sanad keilmuan dalam mengajar sangat penting untuk memastikan keberkahan ilmu yang diperoleh. “Sampean semua kalo ngaji harus punya sanad, kalo belum punya sanad maka belum boleh jadi kyai”. Kata Gus Barok dalam mauidoh nya. Gus Barok mendorong umat Islam untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup yang memberikan solusi atas berbagai permasalahan.


Mauidoh hasanah dilanjutkan oleh beliau Kh Abdul Ghofur Maimoen para santri kerap memanggil beliau dengan sebutan Babah Ghofur. Beliau menekankan bahwa membaca Al-Qur'an merupakan proses pembersihan hati, meskipun tidak sepenuhnya dipahami atau dihafal. Ia mengibaratkan membaca Al-Qur'an seperti keranjang arang yang tetap bersih meski tidak bisa menampung air, Beliau menegaskan bahwa membaca Al-Qur'an membawa kebaikan dan keberkahan bagi setiap individu. “membaca al qur'an diibaratkan dengan menimba menggunakan keranjang arang walaupun tidak ada hasilnya tapi keranjangnya jadi bersih dengan begitu kita merasa berkawan dengan al qur'an” kata Babah Ghofur dalam mauidoh nya.

Tanggapan dari mahasiswa mengenai acara ini sangat positif. Banyak yang merasa acara ini inspiratif dan mampu meningkatkan minat membaca Al-Qur'an di kalangan mahasiswa. Namun, mereka juga berharap agar beberapa kesalahan teknis yang terjadi selama acara dapat diperbaiki untuk kegiatan mendatang. “Acara ini sangat bagus, penuh inspirasi, meningkatakan keinginan membaca al-quran, mungkin dari kesalahan teknisnya bisa diperbaiki lagi.” Tutur salah satu peserta.

Acara Khataman Al-Quran ini tidak hanya menjadi ritual sebelum ujian, tetapi juga sebagai sarana untuk merajut keilmuan dan keberkahan bersama dalam komunitas akademik STAI Al-Anwar.






Reporter, Acica dan Ishom
Penulis Berita, Zahrotun Nisa dan Raehan
Festival Hari Guru Nasional

Festival Hari Guru Nasional

Meriahkan Hari Guru Nasional, HMP PGMI Gelar Festival Musik dan Teater


Rembang – Untuk menggelorakan kemeriahan Hari Guru Nasional, HMP PGMI gelar festival musik dan teater yang berlangsung meriah di Hall Auditorium Kampus STAI Al-Anwar pada Senin (25/11/2024) sekitar pukul 14.00 WIB. Pagelaran festival ini menampilkan kreatifitas mahasiswa dan dosen melalui penampilan memukau. Acara ini dihadiri oleh berbagai mahasiswa STAI Al-Anwar dari berbagai prodi dan Civitas Akademika.

Supaya festival hari guru meriah, ketua pelaksana Festival Hari Guru telah mempersiapkan acara dengan penuh dedikasi dan kreativitas. “saya menggandeng UKM Teater Saroengan dan UKM Musik Al-Farabi untuk menyuguhkan pertunjukan seni yang atraktif dan menggugah semangat. Tidak hanya itu, acara ini juga dimeriahkan oleh persembahan musik dari para dosen, yang menunjukkan kolaborasi hangat antara pendidik dan mahasiswa dalam satu panggung seni”. Kata Mahfud ketika diwawancarai pada (26/11/2024).

Festival dibuka oleh Dimas Bagus Adisaputra dan Selfi Anggraini selaku host, yang merupakan Kang dan Mbak Yu dari Program Studi PGMI. Setelah itu UKM Musik Al-Farabi memeriahkan suasana semarak dengan membawa 6 lagu. “terdapat 6 lagu yang kami bawakan, yaitu lagu dari Superman Is Dead - The Opening, Tipe-X – Pesta, Tipe-X - Boy Band, Deny Caknan – Sigar, For Revenge Serana. Alasannya ya Karena lagu-lagu ini sangat menarik sehingga dapat memberikan kesan yang tidak terlupakan dalam perayaan hari guru”. Tutur Izza Mahendra, ketua UKM musik Al-Farabi.

UKM Teater Saroengan mementaskan drama yang mengisahkan dilema seorang guru yang dituduh melakukan kekerasan, padahal niatnya adalah mendidik muridnya. Dengan pembawaan drama yang emosional, UKM Teater Saroengan menggambarkan kompleksitas peran guru di tengah professionalisme dan persepsi masyarakat.


Drama yang dibawakan oleh UKM Teater Saroengan berhasil memberikan kesan emosional kepada penonton. “acara ini sangat menarik karena menampilkan kreativitas dari mahasiswa PGMI. yang juga mampu menarik perhatian mahasiswa dari program studi lain untuk melihat acara ini”. Tutur dari salah satu peserta.

Setelah itu, Riskiatun Mahmudah membacakan puisi bertajuk Dikoyak Orasi Era Pendidikan 2000-an, karya Khafifun Nadya. Pada waktu yang sama tari dibawakan oleh Sanggar Tari Serimpi Tamenggita yang mana masih berada di bawah naungan Himpunan Mahasiswa PGMI. Mereka menampilkan tarian berjudul Pelajar “Profil Pancasila” dengan indah dan penuh semangat.

Momen yang tidak kalah seru yaitu keikutsertaan dosen mengiringi beberapa lagu diantaranya Man Ana dan Murobbi dinyanyikan oleh Lutfil Anshori Lc., MThi. Dr. Mustofa Bisri, dan Danang Setyo Pambudi S.Pd M.Si dengan iringan musik dari Muhammad Nur Arifin, menciptakan suasana penuh kehangatan. “Mari kita bersama-sama menyanyikan lagu dengan penuh hormat untuk memperingati jasa para guru kita khususnya Syaikhina Maimoen Zubair,” Tutur Lutfil Anshori Lc., MThi.

Festival ini menjadi bukti nyata penghormatan kepada guru dan upaya menciptakan momen kebersamaan di kalangan civitas akademika STAI Al Anwar.



Ditulis oleh Tim Jurnalistik HMP PGMI
Reportase, Acica dan Rehan

Peringatan Hari Guru Nasional

Peringatan Hari Guru Nasional

 

Dr. Ahwy Ostradiksa: Pentingnya Peran Guru Dalam Mengajarkan Keamanan dan Etika Digital Kepada Siswa



Rembang – Dalam semarak peringatan Hari Guru Nasional. HMP PGMI sukses mengadakan acara kuliah umum bertajuk “Keamanan dan Etika Digital dalam Pendidikan: Tanggung Jawab Guru di Era Teknologi.”. dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional  yang dilaksanakan pada Minggu (24/11/2024) di Hall Auditorium gedung Maimoen Zubair sekitar pukul 14.20 siang. Kuliah umum ini dihadiri oleh Kaprodi PGMI, jajaran dosen PGMI, dan Mahasiswa PGMI.

Kuliah umum ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan himne guru diikuti sambutan ketua pelaksana, Mahfud Khoirul Ikhsan. Dalam sambutannya, ia memberikan penghormatan bagi para guru yang sudah mencerdaskan bangsa. “Hari ini adalah momen yang istimewa, sebuah hari untuk merenungkan betapa mulianya peran seorang guru. Dan sudah sepantasnya kita berterima kasih dan mendoakan mereka agar selalu diberi kekuatan, kesabaran, dan keberkahan dalam mendidik kita semua.”. Tutur Mahfud ketika sambutan.

Mahfud juga memastikan semua tim menjalankan tugasnya dengan lancar. “saya memastikan semua berjalan lancar dengan membentuk tim kerja yang solid dan membagi tugas sesuai kemampuan masing-masing. Saya juga membuat jadwal dan checklist kebutuhan agar semuanya terorganisir”. Tutur Mahfud.


Pada kesempatan lain, Sambutan kedua disampaikan oleh Kaprodi PGMI STAI Al-Anwar yang menjelaskan latar belakang diangkatnya tema pada acara ini bukan tanpa alasan melainkan karena maraknya penipuan menggunakan teknologi mutakhir indonesia dengan penduduk muslim terbesar menjadi negara penyebar hoax dan pengujar kebencian tertinggi di media digital. “Penggunaan teknologi dikalangan anak sekolah banyak kekurangan apabila tidak dimanfaatkan di era digital ini” tutur Zainal Arifin M.Pd.

Acara ini mengundang Dr. Ahwy Oktradiksa, S.Pd., M.Pd.I dari Universitas Muhamadiyyah Magelang selaku Sekretaris Umum Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sebagai pemateri dan salah satu dosen PGMI STAI Al-Anwar Aji Pangestu M..Pd sebagai moderator. Ia membuka sesi utama dengan membacakan profil narasumber. Kuliah umum ini menegaskan bahwa di era teknologi, guru memiliki tanggung jawab besar untuk mengintegrasikan teknologi secara bijak dalam pembelajaran, sekaligus menjaga nilai-nilai etika dan budaya dalam dunia digital.

"Keamanan digital penting dijaga dengan langkah seperti mengenali ancaman, memberikan kata sandi yang kuat, dan meningkatkan kewaspadaan," ujar Dr. Ahwy. Ia juga menekankan etika digital yang mencakup kesadaran, memberi contoh, serta menjaga komunikasi dengan baik, termasuk tidak membagikan percakapan pribadi. "Budaya digital harus dibangun melalui kebiasaan membaca, membiasakan diri berkomunikasi secara santun, dan menjaga perasaan orang lain," tambahnya. Menurutnya, guru memegang peran utama dalam menanamkan nilai-nilai ini melalui empati, interaksi, analisis, dan kolaborasi dengan siswa, orang tua, dan masyarakat.

Kuliah umum ini memunculkan berbagai macam tanggapan baik dari peserta. “Saya merasa senang dengan adanya kuliah umum, saya bisa mendapatkan ilmu sehingga menjadi lebih melek dalam teknologi”. Tutur peserta yang hadir dalam HGN.







Ditulis oleh Tim Jurnalistik HMP PGMI
Reportase, Acica Luklu'ul Maknunah
Makrab HMP PGMI 2024-2025

Makrab HMP PGMI 2024-2025

 HMP PGMI STAI AL ANWAR GELAR MASA KEAKRABAN, PERERAT SILATURAHMI 

  
Dokumentasi peserta makrab

RembangHMP PGMI, Acara makrab (Masa Keakraban) prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah (PGMI) telah diselenggarakan secara sukses oleh HMP PGMI STAI AL ANWAR. Acara tersebut bertempatkan di Hall Auditorium Kampus STAI AL ANWAR. Waktu penyelenggaraan acara tersebut dilaksanakan pada hari rabu 23 Oktober 2024 pada pukul 14.00.


Dalam acara tersebut, ketua pelaksana acara Jauharul Atho menjelaskan bahwa "Makrab ini adalah kegiatan masa keakraban, jadi dalam kegiatan ini kami departemen sosial HMP PGMI STAI AL ANWAR menggelar supaya tali silaturahmi untuk mahasiswa PGMI baik semester berapapun tidak terputus". hal ini diungkapkan ketika sambutan.

Dalam rangka menyiapkan acara secara sukses persiapan acara makrab ini juga disusun secara sistematis dengan segala macam persiapan. 

"Untuk mempersiapkan acara makrab ini pihak departemen sosial HMP PGMI telah mempersiapkan 2 minggu sebelum acara dimulai dengan dibentuknya tim panitia, mempersiapkan konsep acara yang akan ditampilkan, dan mengatur jadwal untuk berlangsungnya acara." tutur ketua pelaksana.

Acara ini juga mengundang Bapak Imam Syafi'i selaku pembina HMP PGMI sebagai narasumber dalam acara tersebut. Dalam pembicaraannya Bapak Imam Syafi'i mengatakan bahwa "Kita sebagai HMP PGMI harus banyak mengetahui tentang pendidikan, salah satu nya melalui blogspot HMP PGMI". 
     
Dokumentasi UKM Musik Al-Farabi

UKM musik Al-Farabi turut memeriahkan acara makrab ini dengan membawakan 5 lagu, yaitu Bernadya dengan judul lagu "untungnya", Vegetos "kehadiranmu", Sigar, Pergi hilang dan lupakan, dan lagu Sheila On Seven. Adanya penampilan musik ini bertujuan supaya bisa memeriahkan acara dan mengundang antusias dalam acara tersebut.

Walaupun acara makrab berjalan dengan sukses dan meriah, masih terdapat kekurangan yaitu waktu yang molor sehingga berjalannya acara sedikit terlambat tidak sesuai dengan rundown yang telah ditentukan oleh panitia acara. Ketua acara makrab Jauharul Atho menjelaskan "Kami sudah menentukan jam nya, tetapi masih ada peserta yang datang terlambat dari waktu yang sudah ditentukan, Hal lain yang membuat terlambat adalah kurang nya persiapan dalam mempersiapkan barang-barang untuk keperluan acara dan gangguan teknis ataupun nonteknis".

Sebagai penutup, acara makrab HMP PGMI berhasil dilaksanakan dengan penuh antusiasme dari para peserta. Dengan memperkenalkan visi dan misi serta program kerja dari berbagai departemen, HMP PGMI berkomitmen untuk terus membangun sumber daya mahasiswa yang berkualitas. Kehadiran Bapak Imam Syafi'i sebagai pembina semakin memperkuat semangat dan arah bagi seluruh anggota HMP PGMI. Harapannya, seluruh rangkaian kegiatan ini dapat menjadi pondasi untuk menciptakan mahasiswa PGMI yang solutif, progresif, dan inovatif, serta dapat berkontribusi dalam bidang pendidikan dengan lebih baik lagi ke depannya.
    
    

OPENING KEGIATAN HMP PGMI PERIODE TAHUN AKADEMIK 2024-2025

OPENING KEGIATAN HMP PGMI PERIODE TAHUN AKADEMIK 2024-2025


OPENING KEGIATAN HMP PGMI 2024-2025


            

REMBANG - Kamis 03 Oktober 2024. HMP PGMI STAI AL-ANWAR menggelar acara opening kegiatan untuk pertama kalinya, acara tersebut berlangsung di lantai 2 gedung Maimun Zubair, dalam acara opening tersebut HMP PGMI mengundang beberapa demisoner untuk memeriahkan acara opening tersebut.

Dalam sambutan nya ketua HMP PGMI periode 2024-2025 mengatakan bahwa “adanya acara opening ini agar mewadahi warga PGMI supaya bisa meningkatkan keterampilan dan soft skill sehingga mempunyai bekal untuk menjadi lulusan PGMI yang berkualitas”. Acara opening ini juga terdapat sosialisasi mengenai kegiatan microteaching, tari, debat dan sosialisasi tentang penulisan dari departemen Jurnalistik.

Kang Hanafi menjelaskan bahwa “Microteaching berarti pembelajaran skala kecil yang dilihat dari segi waktu, jumlah murid dan materi. manfaat adanya kegiatan microteaching ini supaya keterampilan dasar mengajar bisa lebih menguasai bagi seorang guru tidah hanya teori tetapi juga dalam prakteknya”. Diharapkan dengan adanya microteaching dapat bermanfaat bagi para mahasiswa PGMI, karena kegiatan ini menjadi ciri khas atau karakteristik dari seorang guru.

Acara ini juga mengenalkan dan mensosialisasikan tentang kegiatan tari, Demisioner HMP PGMI, Mba Zulfa pun turut menjadi pemateri dalam pengenalan tari, Mba Zulfa menjelaskan “Tari merupakan Gerakan tubuh yang ritnis yang diungkapkan sebagai ungkapan jiwa yang mana tari disimpulkan oleh pemateri yaitu Ketika ada musik maka akan menggerakkan tubuh”. Menurut penjelasan mba Zulfa, tari merupakan identitas HMP PGMI Stai Al Anwar yang diperuntukan bukan untuk wanita saja akan tetapi bisa juga untuk laki-laki.


Pengenalan kegiatan debat juga disosialisasikan oleh Ananda Febriana, mahasiswi semester 5 Prodi PGMI ini ikut menjelaskan bahwa “Debat merupakan pertukaran pendapat yang mana dalam hal ini sesorang menyampaikan argumentasi atau alasan supaya bisa mempertahankan pendapat atau bahkan memenangkan pendapat”. Adanya kegiatan debat dalam ruang lingkup prodi PGMI bertujuan Menumbuhkan kemampuan dalam menyampaikan argumentasi secara logis dengan bahasa dan gestur sikap yang santun.

Acara terakhir dalam kegaiatan opening ini yaitu sosialisasi mengenai publikasi karya tulis yang disampaikan oleh Koordinator departemen jurnalistik. Dalam sosialisasi tersebut membahas tentang program kerja publikasi karya tulis, Koordinator jurnalis HMP PGMI itu mengajak mahasiswa PGMI Stai Al Anwar supaya terlibat aktif dalam penulisan sehingga tulisannya bisa dipublikasikan melalui sosial media HMP PGMI Stai Al Anwar. Koor jurnalis juga mengadakan benefit bagi karya tulis terbaik akan mendapatkan rewards yang diberikan oleh HMP PGMI.

Acara opening HMP PGMI Stai Al-Anwar ini ditutup dengan ajakan kepada seluruh mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang disosialisasikan. Diharapkan, rangkaian program yang ditawarkan mampu meningkatkan keterampilan serta membekali mahasiswa dengan soft skill yang diperlukan untuk menjadi lulusan PGMI yang berkualitas dan kompeten.